Materi dakwah Nabi Muhammad

Sejarah Negara Com – Nabi Muhammad menerima wahyu untuk pertama kalinya dikala usianya 40 tahun. Melalui perjalanan panjang akhirnya beliau pun mendapatkan wahyu dari Allah SWT dengan penuh sujud syukur.

Wahyu pertama yang di terima Nabi Muhammad SAW

Wahyu yang pertama kali adalah Surat Al Alaq ayat 1 – 5, yang artinya sebagai berikut:

Bacaan Lainnya
  1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan
  2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah
  3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah
  4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
  5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya

Wahyu kedua yang di terima Nabi Muhammad SAW

Wahyu yang kedua diterima ketika Nabi Muhammad hampir berputus asa, karena beliau menyangka bahwa wahyu tersebut telah terputus. Jarak antara wahyu yang pertama dan kedua ini berselang kurang lebih dua setengah tahun.

Ketika menerimanya Rasulullah begitu ketakutan, segera naik ke tempat tidur dan meminta isterinya Siti Khadijah untuk menyelimutinya. Ketika itu Malaikat Jibril datang membawa perintah Allah dalam Surat Al-Mudassir ayat 1 – 7, yang artinya sebagai berikut:

  1. Hai orang yang berkemul (berselimut)
  2. bangunlah, lalu berilah peringatan
  3. dan Tuhanmu agungkanlah
  4. dan pakaianmu bersihkanlah
  5. dan perbuatan dosa tinggalkanlah
  6. dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak
  7. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.

Dengan turunnya wahyu ini, maka jelaslah sudah apa yang beliau harus kerjakan, yaitu menyampaikan risalah-Nya. Dalam menyembah Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya. Inilah permulaan perintah Tuhan untuk berjuang menyiarkan agama Allah kepada seluruh umat manusia di dunia.

Perintah untuk mengajak seluruh umat manusia hanya menyembah kepada Allah semata, sebagai firman-Nya yang berbunyi dalam beberapa surat Al Quran sebagai berikut:

Surat Al Araf ayat 158

Artinya: Katakanlah: “Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk”. (Al Araf : 158)

Surat Al Baqarah ayat 83

Artinya: Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. (Al Baqarah : 83)

Surat An-Nisa ayat 36

Artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. (An-Nisa : 36)

Surat Al – Anbiya ayat 25

Artinya: Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku” (Al – Anbiya : 25)   2. Perintah untuk membina akhlak manusia sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-A ‘raf dan Surat Ali Imran berikut:

Surat Al-A ‘raf ayat 199 Artinya: Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma´ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.

Surat Ali Imran ayat 134

Artinya: (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Ali Imran : 134)

Surat Ali Imran ayat 159

Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.

Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (Ali Imran : 159)

Ayat-ayat tersebut di atas menggambarkan sepenuhnya bahwa intisari dasar risalah yang didakwahkan oleh Nabi Muhammad adalah ketauhidtan., sebagaimana yang telah dirisalahkan oleh Nabi-nabi sebelumnya.

Baca juga:

Jadi, fungsi materi dakwah Rasulullah yang lain adalah penjelasan dari faham ketauhidtan yang dirisalahkan kepadanya dan merupakan sebagai pelengkap dari wahyu-wahyu yang pernah dibawa oleh para nabi sebelumnya.

Pos terkait