Masuknya Islam ke Sumatra, Jawa, Kalimantan, Maluku dan Sulawesi

Masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia tidak terlepas dari peranan para pedagang, khususnya para pedagang Islam dari Gujarat dan Persia. Mereka datang ke Indonesia untuk berdagang sekaligus menyebarkan agama Islam.

Peran Pedagang Terhadap Perkembangan Islam

Adanya perdagangan antara Asia Barat dengan negeri-negeri di Asia Tenggara khususnya Nusantara (Indonesia) menandakan adanya jalinan hubungan antara tiga kerajaan besar saat itu.

Bacaan Lainnya

Di Asia sebelah barat ada Daulah Bani Umayah di sebelah timur (Cina) ada Dinasti Thang, dan Asia Tenggara ada Kerajaan Sriwijaya, Agama Islam mulai berkembang mula-mula hanya sekelompok kecil kemudian berkembang menjadi sebuah perkampungan, desa dan sebuah kerajaan.

Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan pertama di Indonesia. Saat itu Samudra Pasai menjadi pusat perdagangan dan persinggahan dari berbagai negara. Peranan Pasai kemudian menurun setelah berkembangnya pelabuhan Malaka di Semenanjung Malaya.

Lihat selengkapnya di sejarah Kerajaan Samudera Pasai

Pada abad ke-14 Malaka tumbuh menjadi pusat perdagangan terbesar di Asia Tenggara, bahkan para pedagang dari Gujarat dan India menjadikan Malaka sebagai basis untuk mengunjungi daerah lain di Indonesia.

Para pedagang Jawa juga menjadikan Malaka sebagai tempat mereka berdagang. Dari interaksi para pedagang dengan orang-orang Jawa, Islam kemudian di Pulau Jawa.

Perkembangan Islam di Jawa relatif cepat seiring dengan semakin lemahnya, kerajaan Majapahit. Komunitas Islam di Jawa kemudian mendirikan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa, yakni Kerajaan Demak. Pada perkembangannya Kerajaan Demak menjadi pusat penyebaran Agama Islam di Indonesia seperti : Maluku, Sulawesi dan Kalimantan.

Selengkapnya bisa di baca tentang Kerajaan Demak Bintoro

Masuknya Islam ke Sumatra Jawa Kalimantan Maluku dan Sulawesi

Faktor Penyebab Islam Cepat di Indonesia

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Islam berkembang cepat di Indonesia. Diantaranya sebagai berikut :  

  1. Syarat untuk masuk Islam sangatlah mudah, cukup mengucapkan kalimat syahadat.
  2. Agama Islam tidak tidak mengenal sistem pembagian masyarakat berdasarkan kasta. Tidak seperti kondisi sebelumnya, masyarakat terbagi menjadi kasta Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Kaum Waisya dan Sudra inilah yang menjadi penganut Islam pertama di Indonesia.
  3. Penyebaran Islam dilakukan dengan jalan relatif damai tanpa kekerasan.
  4. Sifat bangsa Indonesia yang ramah tamah memberi peluang bergaul erat dengan bangsa lain.
  5. Upacara-upacara keagamaan dalam Islam lebih sederhana.

Perkembangan Islam di beberapa wilayah di Indonesia sekitar abad ke-12 hingga abad ke-16 adalah sebagai berikut:

Perkembangan Islam di Pulau Sumatera

Pada abad ke-7 Masehi daerah Sumatra bagian utara adalah pusat perdagangan rempah-rempah dan pedagang Arab banyak berlabuh dari daerah lain. Letak pelabuhan yang berada di ujung Pulau Sumatra, menyebabkan daerah ini menjadikan tempat yang strategis.

Bukti tentang agama Islam masuk di Sumatra berasal dari makam Sultan Malik Ibrahim As-Saleh, raja pertama Kerajaan Samudera Pasai tahun 1270 – 1297 Masehi dan makam seorang muslimah Tuhar Amisuri tahun 602 Hijriyah di Barus, pantai barat pulau Sumatra.

Di Sumatra bagian selatan kemunduran Kerajaan Sriwijaya dimanfaatkan oleh Kerajaan Samudera Pasai untuk muncul sebagai kekuatan ekonomi baru.

Perkembangan Islam di Pulau Jawa

Penyebaran Agama Islam di Pulau Jawa diperkirakan berasal dari Malaka. Bukti tentang agama Islam di pulau Jawa berasal dari batu nisan Fatimah binti Maimum di Leran, Gresik yang berangka tahun 1082 Masehi.

Namun, hal ini belum berarti bahwa saat itu Islam sudah masuk di daerah Jawa Timur. Demikian pula dengan adanya komunitas Arab yang hidup di Sumatra pada awal abad ke-12 Masehi belum tentu berarti berlangsung Islamisasi.

Setelah akhir abad ke-13 M, bukti-bukti Islamisasi sudah banyak ditemukan di Pulau Jawa. Hal ini dapat dilihat dari penemuan beberapa batu nisan di Troloyo, Trowulan, dan Gresik. Dalam berita Ma-huan (1416) terdapat keterangan tentang adanya orang-orang muslim yang tinggal di kota pelabuhan Gresik. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat muslim mulai berkembang baik di Jawa Timur, terutama di kota-kota pelabuhan.

Pada saat Kerajaan Majapahit mengalami masa kemunduran, diawal abad ke-15 Masehi kota-kota seperti Tuban dan Gresik muncul sebagai pusat penyebaran agama Islam, yang mempunyai pengaruh penyebaran ke Indonesia bagian timur seperti Maluku. Kota pelabuhan lain seperti Demak juga menjadi pusat penyebaran agama Islam. Pengaruh Demak menyebar ke kota-kota pelabuhan Cirebon, Sunda Kelapa dan Banten.

Perkembangan Islam di Pulau Kalimantan, Maluku dan Sulawesi

Penyebaran Islam di Pulau Kalimantan dapat diketahui dari Hikayat Banjar milik Kerajaan Banjar. Islamisasi ini dilatarbelakangi oleh kepentingan politik Kerajaan Demak dan konflik antara Kerajaan Banjar dan Kerajaan Daha.

Penyebaran di Maluku dan Sulawesi berjalan dengan damai. Hal ini tidak terlepas dari terjalinnya jalur hubungan dan pelayaran internasional di Malaka-Jawa-Maluku. Pengaruh Islam di Maluku diperkirakan masuk pada abad ke-14 Masehi. Di Sulawesi, terutama bagian selatan, diperkirakan Islam masuk pada abad ke-16 Masehi, yang terjadi melalui konversi pusat kekuasaan (istana/keraton) yang dijalankan dengan pusat kekuasaan yang telah ada.

Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat diambil catatan sejarah Islam penting sebagai berikut:

  • Sejak abad ke-7 Masehi pelabuhan-pelabuhan di pesisir Sumatera telah menjadi kawasan lintasan perdagangan antara Asia Barat dan Asia Timur (Tiongkok/Cina)
  • Para pedagang dari Asia Barat yang sering singgah di pelabuhan-pelabuhan Sumatera umumnya berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat (India).
  • Ada dua pendapat mengenai masuknya Islam ke Indonesia. Pendapat yang pertama menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada sekitar abad ke-7 Masehi. Dan pendapat yang kedua menyatakan bahwa Islam masuk ke nusantara pada sekitar abad ke-13 Masehi. Selengkapnya bisa di baca di 2 pendapat masuknya Islam ke Indonesia
  • Pembawa agama Islam ke Indonesia adalah kaum pedagang para mubaligh dan sufi.
  • Penerima ajaran Islam di Indonesia terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan elite (raja, bangsawan dan pengusaha) dan golongan lapisan bawah (rakyat biasa).
  • Masuknya Islam ke Indonesia melalui jalur perdagangan, perkawinan, pendidikan, tasawuf, dan kesenian.
  • Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia. Saat itu Pasai menjadi pusat perdagangan yang banyak disinggahi para pedagang dari berbagai negara.
  • Faktor-faktor yang menyebabkan agama Islam dapat berkembang di Indonesia adalah : 1) . Syarat untuk masuk Islam sangat mudah. 2). Agama Islam tidak mengenal kasta. 3). Penyebaran Agama Islam dilakukan damai. 4). Sifat bangsa Indonesia yang ramah tamah. 5). Upacara-upacara keagamaan dalam Islam lebih sederhana. 6). Kebudayaan Islam menghasilkan bentuk-bentuk sistem politik kemasyarakatan, dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Semoga dari penjelasan di atas bisa menambah pengetahuan tentang sejarah masuknya Islam ke Indonesia yang akan kita ingat hingga akhir zaman.

Pos terkait