Swiss satu negara industri paling maju di dunia

Swiss – Sejak abad ke-19, ketika kepariwisataan untuk pertama kali meluas, Pegunungan Alpen telah menjadi daerah yang paling penting dalam citra dunia terhadap Swiss. Gambaran negara ini biasanya menjadi lebih lengkap karena adanya vila-vila kecil yang terbuat dari kayu yang bertengger di sisi bukit yang curam, rerumputan yang diselimuti oleh aneka bunga liar, dan padang penggembalaan dengan lembu dan kambingnya yang gesit.

Orang Swiss, di samping bekerja sebagai gembala lembu dan penyanyi yodel dikenal sebagai pembuat keju, cokelat, dan jam. Orang Swiss sendiri telah amat berperan dalam membangun citra ini khususnya, pengarang paling terkemuka Johanna Spyri. Novelnya yang berjudul Heidi, dongeng tentang seorang anak yatim yang hidup bahagia bersama kakeknya di Pegunungan Alpen, telah disenangi oleh anak-anak di seluruh dunia sejak tahun 1881.

Beberapa saat yang lalu Swiss air, yaitu maskapai penerbangan Swiss, menggunakan kata-kata ”Heidi tidak akan bohong” dalam sebuah kampanye iklannya.

Kenyataannya, Swiss adalah lebih dari sekadar keanehan yang di lingkungi oleh puncak-puncak gunung yang paling tinggi dan paling indah di Eropa. Negeri ini adalah salah satu dari negara industri yang paling maju di dunia yang juga termasuk peringkat negara demokrasi dunia yang paling tua.

Peta Swiss

Kunjungi di google map

Geografi Swiss

Negara kecil yang terkurung oleh daratan ini dibatasi oleh Prancis di sebelah barat; Jerman di utara; Austria dan Liechtenstein di selatan; dan Italia di sebelah selatan dan tenggara.

Peta garis tepi Swiss

Meskipun seluruh Swiss seringkali tampak seperti gunung semua, wilayah yang luasnya hampir 41 .000 km2 ini memiliki sifat geografis yang amat bhineka. Di bagian baratlaut lekukan halus Pegunungan Jura berjajar dengan padang rumput hijau yang subur membentuk perbatasan dengan Prancis.

Ke arah selatan dan tenggara, membumbung tinggi membentuk penunjuk kota Swiss, yaitu Pegunungan Alpen, suatu kumpulan batu karang tinggi yang megah, dengan puncak yang bersalju, jurang yang dalam, dan padang gletser luas yang mengelompok di sekitar Saint Gotthard dan Pegunungan Alpen Bernese.

Pegunungan Alpen Swiss mencapai ketinggian 4.634 m di Dufourspitze, bagian dari kelompok Pegunungan Monte Rosa, dekat perbatasan dengan Italia. Lebih dari 50 puncaknya menjulang lebih dari 3.600 m, di antaranya adalah Finsteraarhorn yang menjulang, Matterhorn yang perkasa, Eiger yang berbahaya, dan Jungfrau yang menyilaukan.

Makin jauh ke selatan, Pegunungan Alpen menurun dalam lereng yang terjal dan akhirnya melandai sampai ke salah satu segi Swiss yang aneh, yaitu Ticino. Cone merupakan bayangan kemegahan puncak-puncak yang berkilauan. Di Ticino, angin Laut Tengah yang sepoi-sepoi dari arah Italia menghembus bunga-bunga oleander dan pohon-pohon palem, sedangkan rumah-rumah baru yang mungil dengan warna pastel menyambut dengan ramahnya.

Di antara Pegunungan Alpen dan Pegunungan Jura terletak plato sentral. Kira-kira 2/3 penduduk Swiss tinggal di daerah yang penuh kedamaian ini, dengan bukit yang mengombak lembut dan lembah yang menyenangkan. Daerah ini merupakan daerah pertanian yang kaya dan juga merupakan tempat kota-kota Swiss dibangun.

Sungai dan Danau

Pegunungan Alpen membentuk daerah perairan yang luas dan tidaklah berlebihan jika Swiss disebut sebagai induk semua sungai Eropa. Air sungai dari salju pegunungan dan gletser yang meleleh mengaliri sumber dua sungai besar di benua Eropa, yaitu Sungai Rhein dan Sungai Rhone.

Dua sungai utama lainnya yang bermula di Pegunungan Alpen adalah Sungai Ticino, yang bergabung dengan Sungai Po di Italia, dan Sungai Inn yang bergabung dengan Sungai Donou di perbatasan Austro-Jerman.

Setelah mengukir jalannya melalui batu karang tempat kelahirannya, kadang-kadang meluncur ke bawah sebagai air terjun yang berkilauan, kedua sungai itu mengalir dengan tenangnya ke pesisir laut di Eropa, ratusan mil jauhnya.

Ciri khas lain negeri Swiss adalah danaunya yang kira-kira berjumlah 1.500 buah, mulai dari yang kecil, tertutup es, berkristal jernih, dan tinggi di Pegunungan Alpen sampai yang lebih besar dan lebih sejuk (yaitu danau Jenewa, Lucerne, Zurich, Neuchatel, Constance, Lugano, dan Maggiore) pada ketinggian yang lebih rendah, dengan berbagai kota dan tempat pesiar di pantainya.

Iklim

Iklim Swiss amat dipengaruhi oleh Pegunungan Alpen. Meskipun suhunya bervariasi pada setiap ketinggiannya, di sebagian besar negeri ini musim dinginnya dingin, sedangkan musim panasnya hangat. Di gunung yang lebih tinggi musim dingin tiba lebih awal, dengan salju pertama yang turun sebelum bulan Oktober berakhir.

Kebanyakan puncaknya yang berketinggian diatas 2.700 m tertutup salju sepanjang tahun dan, di samping membuat negeri ini amat indah, juga memancing bahaya yang besar-salju longsor.

Pada musim semi, angin Pegunungan Alpen melelehkan dan mengendorkan bongkahan besar salju. Seraya melongsor ke bawah ke sisi-sisi gunung, salju kadang-kadang mengubur apa saja di jalan yang dilaluinya-pohon, binatang, rumah, dan bahkan seluruh kampung.

Di beberapa tempat di Swiss, gunung seringkali justru menjadi pelindung daripada merupakan ancaman. Iklim di plato sentral sedang, tanpa perubahan suhu yang amat tajam; di Ticino, di lereng selatan Pegunungan Alpen, musim panasnya hangat, sedangkan musim dinginnya nyaman.

Ekonomi Swiss

Sebuah dongeng menceritakan bahwa pada abad ke-17 seorang Inggris yang sedang bepergian ke Swiss meminta pandai besi membetulkan arlojinya. Tukang besi itu mempelajari mekanisme jam yang rumit itu, lalu memperbaikinya, dan juga membuat tiruannya sehingga, dengan demikian, tradisi membuat jam di Swiss pun mulai.

Jam-jam yang bagus segera menjadi salah satu produk paling terkenal negeri ini. Kini pabrik-pabrik Swiss, yang kebanyakan terletak di lembah pegunungan Jura, menghasilkan lebih dari 35.000.000 arloji dan jam per tahun, lebih dari 90% diekspor.

Hampir tanpa sumber mineral sendiri, kecuali garam, Swiss harus mengimpor bahan mentah untuk industrinya. Namun, negeri ini telah menggunakan banyak sungainya sebagai ”batubara putih” untuk menghasilkan tenaga hidroelektrik bagi pabrik-pabrik.

Logam dan industri mesin Swiss yang menghasilkan berbagai turbin, diesel, lokomotif, perangkat mesin tekstil, dan instrumen sains, semuanya merupakan 1/3 jumlah seluruh nilai ekspor negara.

Industri kedua paling penting Swiss dipusatkan di Basel, yang merupakan markas beberapa perusahaan kimia dan obat terbesar dunia. Di samping obat-obatan dan vitamin, industri itu juga menghasilkan plastik, tinta, dan bahan celup.

Sementara barang-barang itu diekspor, bahan celup juga dipakai sendiri untuk menghasilkan tekstil Swiss yang berkualitas tinggi. Tradisi tua orang Swiss dengan ketrampilan halus masih bersinambung dalam bidang produksi buku dan barang cetakan. Banyak buku seni dan teks ilmu pengetahuan, dengan hasil cetakan yang amat bagus, dianggap sebagai satu di antara yang terbaik di dunia.

Pertanian

Meskipun Swiss termasuk salah satu negara industri paling besar di Eropa, bidang pertanian masih merupakan bagian penting dalam ekonominya. Karena kira-kira hanya 1/4 dari seluruh lahan yang dapat diolah, maka Swiss, amat bergantung kepada pangan impor.

Di lahan yang paling subur, kebanyakan di daerah plato sentral, ditanamlah gandum dan padi-padian yang lain, kentang, gula bit, dan berbagai sayuran. Di kebun-kebun di plato sentral dan di Ticino juga ditanam apel, pear, buah ceri, dan buah apricot.

Terkenal karena besar dan rasanya, buah-buahan tersebut diawetkan dan juga disuling dalam bentuk brandy yang panas. Tanaman anggur diperkenalkan oleh orang Romawi dan kini beberapa daerah telah menghasilkan buah anggur yang dikenal baik dengan sebutan Fendant, Neuchatel, dan Dale.

Anehnya justru lahan pertanian yang kurang subur mempunyai hubungan dengan produk penting pertanian. Pada tempat-tempat yang tinggi kadang-kadang amat tinggi, yaitu di padang rumput Alpen, domba, kambing, dan lembu mencari makan.

Produk susu yang melimpah diolah menjadi mentega, krem, dan keju. Swiss menghasilkan sekitar 100.000 ton keju setahun, sebagian besar Emmentalerlah yang biasa dianggap keju Swiss.

Akan tetapi, banyak yang lain termasuk Gruyere, Sbrinz, Bagnes, dan Appenzeller (yang mengambil nama daerah tempat keju itu dibuat). Keju Swiss merupakan produk yang saksama, yang dites dengan amat teliti untuk setiap wujud, warna, rasa, kandungan lemak, kandungan air, serta jumlah dan ukuran rongganya. Perlakuan yang sama juga diterapkan dalam pengolahan cokelat dan berbagai produk cokelat yang disukai orang di seluruh dunia.

Pariwisata

Keindahan adalah sumber penghasilan pokok bagi industri utama Swiss yang lain-yaitu pariwisata. Dari musim dingin hingga musim panas, di daerah utara hingga selatan, barat hingga timur, gunung sampai bukit, Swiss memiliki suatu daya pesona yang luar biasa.

Tempat-tempat pesiar internasional yang terkenal -seperti Davos, Gstaad, Zermatt, Interlaken, dan Saint Moritz (tempat diselenggarakannya dua kali pesta Olimpiade musim dingin)-menawarkan kepada penggemar olahraga ski terbaik dunia, juga berseluncur, dan berkereta-salju.

Kota pesiar Zermatt Swiss

Ada banyak tempat lain yang lebih kecil yang sama populernya, antara lain Pontresina, Crans, Arosa, dan Chur. Semuanya merupakan tempat pesiar yang dapat dikunjungi sepanjang tahun, sedangkan di musim panas ada olahraga mendaki gunung bagi para pendaki kawakan ataupun pendaki pemula dan pendakian ke kaki bukit Pegunungan Alpen.

Para pendaki boleh jadi beruntung melihat kambing berkaki-kuat ibex (kambing gunung), yang melompat dari tebing yang satu ke tebing yang lain atau mereka mungkin menemukan edelweiss atau bunga lain di Pegunungan Alpen.

Di banyak danau terdapat tempat renang, naik perahu, memancing, dan tempat santai yang penuh kedamaian. Tempat-tempat pesiar Swiss yang amat banyak dan ramah itu telah membuat sebutan bagi negeri ini sebagai suatu negara pengelola hotel.

Sistem lintas kereta api yang amat bagus, jalan raya yang baik, jembatan, kereta gantung, trem listrik, dan kereta gantung terbuka semuanya melayani negeri ini.

Pada zaman dahulu gunung hanya dianggap sebagai penghambat dibandingkan dengan sekarang. Kini, sering melalui kerja sama dengan negara-negara tetangga, banyak terowongan mobil dan jalan kereta api telah dibangun bahkan pada tempat-tempat yang paling tinggi-seperti Simplon, Saint Gotthard, dan Great Saint Bernard. Yang terakhir ini berada di dekat biara yang biasa mengirimkan anjing-anjing Saint Bernard (dengan tong brandy‘di lehernya) untuk menolong pelancong yang tersesat.

Untuk masuk ke negeri ini, orang dapat melalui Prancis, Jerman, Austria, dan Italia dengan kapal uap penumpang yang mengarungi danau-danau Jenewa, Constance, dan Lugano.

Penduduk Swiss

Unité par diversite (Indonesia: Bhineka Tunggal Ika) merupakan motto orang Swiss. Negeri Swiss adalah suatu negara tempat loyalitas kepada tanah atau daerah kelahiran seringkali sama kuat dengan, atau bahkan lebih menggebu daripada, perasaan kebangsaan.

Keragaman Swiss ditandai dengan adanya empat bahasa. Sebagian besar penduduknya (kira-kira 70%, kebanyakan berada di daerah sebelah utara dan timur) berbahasa Jerman, sedangkan kelompok yang lebih kecil berbicara dalam bahasa Prancis (kebanyakan tinggal di sebelah barat) dan bahasa Italia (di Ticino atau sekitarnya).

Bahasa nasional keempat adalah bahasa Romansh kuno, yaitu sebuah bahasa Latin. Juga terdapat banyak dialek daerah dan variasinya yang terbentuk berdasarkan masing-masing dari empat bahasa itu.

Cara Hidup

Pendidikan adalah penting dan, di samping universitas dan sekolah swasta yang baik, Swiss memiliki sistem sekolah negeri yang amat baik. Setiap anak sampai dengan usia 16 tahun harus bersekolah. Di Swiss tidak ada yang buta huruf dan negeri ini boleh berbangga karena memiliki lebih dari 100 surat kabar harian.

Kira-kira 5.000 buku diterbitkan setiap tahun, termasuk karya sejarawan Swiss abad ke-19. Jakob Burckhard dan pengarang abad ke-20 seperti psikiater Carl Jung, psikolog Jean Piaget, teolog Karl Barth, dan dramawan Friedrich Diirrenmatt.

Di banyak daerah, bermain ski merupakan kebutuhan daripada sekadar sebagai olahraga. Beberapa kegiatan populer lainnya, menurut musimnya, adalah berseluncur, renang, berlayar, berkemah, dan mendaki gunung.

Orang Swiss pada dasarnya adalah orang yang mencintai keluarga. Rumah merupakan perlindungan bagi mereka. Namun, perawatan rumah terutama adalah tugas wanita. Rumah orang Swiss dipelihara demikian bersih sehingga di jalan masuk ke rumah pada umumnya dipasangi keset-keset kecil, tempat keluarga atau pengunjung dengan patuhnya menginjakkan kaki melalui lantai yang mengkilat bagaikan kaca.

Makanan Swiss

Telah dikatakan bahwa Swiss mengalami “perintang pangan” seperti yang tampak dalam banyaknya bahasa di negeri itu. Orang Swiss yang berbahasa Jerman senang makan sosis dan makanan dari tepung, makanan populer orang yang berbahasa Prancis adalah bistik, pommes frites, dan telur dadar, orang Ticino yang berbahasa Italia biasa menghidangkan pasta yang lezat.

Bagaimanapun toh masih ada santapan khas Swiss, yang berasal dari daerah tempat keju lebih banyak didapat daripada daging babi dan sapi, dan dalam hidangan yang paling dikenal, yaitu raclette dan fondue. Selain hidangan, juga terdapat upacara adat yang dilakukan di depan meja.

Untuk menghidangkan raclette sepotong keju Bagnes yang sudah disimpan selama 3 bulan dibelah dan dipanggang agar agak meleleh. Kemudian dikikiskan ke atas piring, dibumbui dengan lada, irisan bawang, dan acar agar terasa kontras.

Kentang kecil yang direbus biasanya juga disajikan bersama raclette, sedangkan piring-piring penuh keju leleh siap mengganti piring kosong selama acara makan masih berlangsung.

Lebih dari itu, dalam hidangan fondue yang lebih bersifat ritual, adonan campuran antara Cruyere dan keju Emmentaler yang diparut, bawang putih, anggur, dan kirsch (brandy dari buah ceri yang jernih dan keras) biasanya dihidangkan di dalam belanga tanah yang diletakkan di atas kompor spiritus di atas meja.

Setiap tamu, dengan garpu panjang, mencelupkan potongan-potongan roti ke da|am fondue itu. Roti itu diharapkan tidak tercebur ke dalam jembangan itu karena, jika orang menjatuhkannya, sebagaimana kebiasaannya di sana, dia harus membayar denda-yaitu sebotol anggur, atau mencium nyonya rumah atau wanita lainnya di meja itu.

Berbagai keistimewaan Swiss yang lain termasuk rosti yang lezat, yaitu kue berkulit keras dari keripik kentang yang renyah, dan daging sapi Grisons (atau Bundnerfleisch), yaitu irisan tipis daging yang dijemur di udara terbuka dan masak di terik matahari.

Kota-kota Swiss

Di banyak negara lain, industrialisasi telah berarti pertumbuhan maksimal yang hebat dari kota-kota metropolitan yang besar. Namun, kota-kota Swiss relatif kecil. Dari lima kota terbesar-Zurich, Basel, Jenewa, Bern, dan Lausanne, tak satu pun memiliki penduduk yang lebih besar dari 750.000 jiwa.

Bern

Kota Bern, yang merupakan ibu kota federal Swiss, didirikan pada abad ke-12 di tepi Sungai Aar, anak Sungai Rhein. Aliran airnya, yang bermula dari selatan ke utara, menyebabkan dasar sungai berbentuk U dengan tepian yang curam di daerah tanah batuan dan membentuk jazirah kecil yang tinggi. Wajarlah bila sebuah benteng didirikan di posisi yang baik ini yang kemudian berkembang menjadi sebuah kota yang ramai.

Beruang (Bear) lambang Kota Bern
Beruang (Bear) lambang Kota Bern, ibu kota Swiss dan merupakan asal-usul nama kota ini.

Bern kini menjadi kota modern yang sibuk dengan jumlah penduduk sekitar 280.000 jiwa meskipun kota ini masih berciri masa lalu. Trotoar, di kedua sisi jalan sempit yang penuh dengan rumah yang kuat dan kokoh, seringkali tertutup atap.

Terdapat banyak air mancur indah yang dihiasi dengan patung-patung tokoh sejarah atau tokoh mitologi. Di pusat kota Bern berdiri katedral Gotik dari abad ke-15. Di dekatnya terdapat balai kota yang berusia lebih dari 500 tahun.

Universitas tua Bern merupakan salah satu dari universitas tertua di Swiss. Bern juga memiliki sekolah dan perguruan tinggi profesional. Museum Seni Anggun memiliki koleksi besar karya para seniman Swiss dan seniman asing. Museum ini juga menjadi tempat Yayasan Klee sebagai penghormatan bagi pelukis besar abad ke-20, Paul Klee.

Sebagai Pusat pemerintahan sejak tahun 1848, Bern menjadi tempat kedudukan Parlemen Swiss, Pengadilan Tinggi Federal, Perpustakaan Nasional, dan Arsip Negara.

Toh tidak semua kegiatan dinas Swiss berpusat di Bern. Di Bern juga terdapat banyak taman yang indah dan tempat yang menyajikan pemandangan gemerlap puncak-puncak Alpen di baratdaya.

Menara Jam abad ke-16 di Bern menampilkan pertunjukan yang menarik perhatian dalam setiap satu jam dengan munculnya badut-badut mekanik, boneka-boneka, ayam jago, dan beruang-beruang yang menari-nari. Celah Beruang Bern adalah daya tarik terkenal lainnya. Selama berjam-jam para pengunjung menonton dan melempar makanan ke beruang-beruang, yang gemar minum soda botol.

Zurich

Kota Zurich, dengan penduduk lebih dari 707.000 jiwa, adalah kota terbesar Swiss. Dengan lokasi di bagian utara, sejak abad ke-18 kota ini sudah merupakan pasar internasional yang ramai, khususnya pasar sutera. Kota ini telah mengembangkan reputasinya dengan menjadi pusat kegiatan bisnis dan perbankan Swiss.

Kecuali sutera dan tekstil lainnya, industri Swiss mencakup pembuatan kertas, alat pencetak, dan alat mesin. Namun, tidak terdapat cerobong pabrik yang mengotori wajah kota Zurich, yang mencakup ujung sebelah utara dan Danau Zurich.

Kegiatan bisnis tidak merusak budaya negeri, karena arsitektur modern kota pun masih sepenuhnya mengikuti gaya lorong yang berliku-liku, rumah sempit, dan gereja kuno Kota Lama. Petikan tentang harga saham mutakhir ditempatkan berdampingan dengan pengumuman dari Perusahaan Teater ataupun dari Museum Seni.

Institut Teknologi Federal terletak di Zurich, demikian juga salah satu dari tujuh universitasnya. Pestalozzianum Zurich mengambil nama Johann Heinrich Pestalozzi, orang Swiss yang teori-teorinya telah mengubah bidang pendidikan pada abad ke-18.

Wisatawan dapat menikmati pertokoan yang bagus dan kafe di sepanjang Bahnhofstrasse (jalan stasiun kereta api), di jalan utama Zurich, dan berjalan dengan santai di sepanjang Sungai Limmat, menyaksikan bebek dan angsa berenang di sana.

Mereka pun dapat naik kereta kabel ke Bukit Dolder yang berhutan, tempat orang dapat menikmati ombak buatan di salah satu kolam renang terbesar Eropa-yang hanya ada di Swiss.

Jika mereka datang pada bulan April, yaitu ketika musim dingin telah mereda, mereka dapat ambil bagian dalam festival Sechselaiuten (bunyi lonceng pukul enam). Lonceng katedral menandai dimulainya festival kuno yang penuh sukacita ini. Arak-arakan kostum yang berwarna-warni berakhir pada pembakaran Boog, orang-orangan salju yang dikalungi dengan untaian petasan.

Basel

Kota Basel terletak hanya 92 km sebelah barat Zurich, yaitu di tekukan Sungai Rhein. Dengan jumlah penduduk sekitar 360.000 jiwa, Basel merupakan kota Swiss terbesar ke-2. Letaknya di sungai tempat bertemunya tiga negara-Swiss, Jerman, dan Prancis-telah membuatnya menjadi jalan simpang perdagangan.

Sungai Rhein menyediakan jalur keluar menuju ke laut bagi Swiss, dan di kedua sisi sungai itu Basel memiliki dermaga yang paling modern di dunia. Banyak ekspor dan impor yang begitu penting bagi ekonomi Swiss keluar-masuk negeri ini lewat dermaga kota Basel ini, termasuk produk Basel yang berupa bahan kimia dan bahan pencelup, tekstil, dan bir.

Setiap musim semi kota Basel mengadakan pekan raya industri-suatu pekan dagang bagi produk-produk dan seantero Eropa.

Kota Basel juga bangga sebagai kota intelektual, dengan Museum Seni yang amat bagus dan sebuah universitas yang terkenal. Pada abad ke-16, seorang filsuf Belanda, Erasmus, dan seorang ahli anatomi berkebangsaan Fleming-Belgia, Vesalius, mengajar di sana.

Kira-kira 200 tahun kemudian, para profesor di universitas ini mencakup keluarga Bernoullis, yaitu keluarga ilmuwan Swiss yang membuat banyak penemuan penting di bidang matematika dan fisika.

Kini, meskipun Basel telah menjadi sebuah kota modern yang berkembang pesat, berbagai rumah indah milik para bangsawan, air mancur, dan jalan sempit kota ini masih juga menyimpan gaya kontemplatif masa lalu yang kalem.

Jenewa

Kota Jenewa, dengan jumlah penduduk 300.000 jiwa, terletak di ujung selatan Danau Jenewa, dekat perbatasan dengan Prancis. Kota ini sering dianggap kota Swiss yang paling berbau Prancis dan rambu-rambu lalu lintas kota ini, yang tampak selalu menunjuk ke arah Prancis, menguatkan anggapan itu.

Hanya terdapat satu jalan yang memungkinkan orang pergi ke wilayah Swiss yang lain melalui Lausanne. Banyak jalan meniru gaya Paris, dengan ratusan toko perhiasan dan toko yang menjual barang mahal.

Meskipun mirip Prancis, kota ini sesungguhnya lebih berciri internasional. Sejak abad ke-19, ketika seorang usahawan Swiss, Jean Henri Dunant, membantu mendirikan Palang Merah Internasional di sana, kota ini telah menjadi markas berbagai organisasi internasional yang tak terhitung banyaknya.

Menghadap ke bawah ke arah danau, terlihatlah Istana Bangsa-Bangsa, yang dibangun pada tahun 1930-an sebagai markas besar Liga Bangsa-Bangsa (LBB). Kini bangunan yang indah itu telah menjadi markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Eropa.

Jenewa juga merupakan pusat Organisasi Buruh Internasional (ILO), Komisi Riset Nuklir Eropa, dan menjadi tempat pertemuan bagi banyak kongres internasional.

Keistimewaan Jenewa adalah Jet d’Eau dengan tinggi 130 m, yang merupakan air mancur tertinggi di dunia. Daya tarik lain kota yang direncanakan dengan baik itu adalah berbagai taman, gedung, opera, puluhan balai seni, dan beberapa museum. Jenewa juga merupakan tempat salah satu orkes simponi dunia yang terkemuka, yaitu Orchestre de la Suisse Romande.

Universitas, yang didirikan pada tahun 1559, mencakup sekolah penerjemah internasional dan sekolah pendidikan yang diabdikan bagi filsuf abad ke-18, Jean Rousseau, yang gagasan-gagasannya membantu menggerakkan Revolusi Prancis. Rousseau adalah warga Jenewa, tetapi para seniman dan ahli pikir dari negara lain juga tertarik datang ke kota ini-misalnya, filsuf

Prancis Voltaire, sejarawan Inggris Edward Gibbon, dan penyair Inggris Lord Byron dan Percy Bysshe Shelley.

Di puncak bukit tertinggi di kota tua Jenewa terdapat katedralnya, sedangkan di dekat universitas menjulang tinggi Monumen Reformasi. Keduanya mengingatkan kita akan kota Jenewa pada abad ke-16, ketika tokoh-tokoh seperti John Calvin, Guillaume Farel, John Knox, dan Theodore de Beze membuat kota ini menjadi pusat Protestanisme Eropa.

Di bawah disiplin Calvin yang ketat, kehidupan sehari-hari kota Jenewa menjadi tegang. Dia mungkin akan sulit mengenali dan bahkan tidak mungkin merestui Jenewa sebagai kota kosmopolitan yang ramai seperti saat ini.

Lausanne

Kira-kira 64 km sebelah timur Jenewa, juga di sepanjang pesisir danaunya, terletak kota Lausanne dengan jumlah penduduk 225.000 jiwa. Universitas dan berbagai sekolah swasta dan perguruan tingginya yang tak terhitung banyaknya telah memberikan reputasi Lausanne sebagai pendidik bagi pemuda Swiss ataupun pemuda asing.

Keberadaan para mahasiswa ini memberikan sukacita dan keriangan yang tidak dialami oleh kota-kota Swiss yang lain. Letak Lausanne pun memberinya daya tarik istimewa yang menyenangkan. Kota yang dibangun di bukit terjal dan mengelompok di atas danau ini merupakan kota bertingkat-banyak.

Di antara bukit-bukit, yang dinaungi oleh katedral itu, terdapat La Cité, yang merupakan pusat kota tua Lausanne, dan Istana St. Francois yang ramai, yaitu jantung daerah bisnis kota itu. Di dekatnya, dari Tugu Sinyal yang berketinggian 640 m, terlihat pemandangan indah atas kota, danau, dan gunung-gunung.

Di bawah, di antara jalan yang berpagar bunga di wilayah Ouchy Lausanne yang menghadap ke danau, terdapat banyak hotel mewah, restoran yang bagus, dan kafe. Dari sana, para wisatawan dapat naik kapal uap ke kota-kota lain di tepi danau.

Pesiar yang disukai adalah ke Montreux, tempat pesiar yang telah lama terkenal. Di dekat kota itu, terdapat Puri Chillon kuno yang berdiri di sebuah batuan di tengah danau.

Pada tahun 1816 Lord Byron mendasari puisinya yang berjudul Tawanan Chillon atas peristiwa-peristiwa yang terjadi di sana selama masa Reformasi. Acara pesiar lain yang menyenangkan adalah ke Vevey, kota indah yang terletak di antara dua pegunungan.

Kota ini terkenal karena pantainya yang indah dan festival anggurnya yang diadakan setiap 25 tahun sekali. Kota ini juga terkenal sebagai tempat diciptakannya susu cokelat pada tahun 1878 dan sampai kini Vevey masih menjadi markas besar Nestle, salah satu perusahaan cokelat terbesar di dunia.

Kota-Kota Lain

Kota Lucerne terletak hampir di tengah-tengah Swiss di antara Vierwaldstattersee (Danau Lucerne atau Danau Four Forest Cantons) dan Sungai Reuss. Dengan jumlah penduduk sekitar 150.000 jiwa, kota ini merupakan kota modern yang ramai, tetapi di setiap sudut kota ini masih terdapat banyak tanda zaman lampau.

Jembatan tertutup kayu yang melintasi Sungai Reuss telah mewarnai papan-papan yang menggambarkan peristiwa-peristiwa penting baik dalam sejarah kota itu maupun dalam sejarah Swiss.

Jembatan kuno di Sungai Reuss
Salah satu daya tarik utama kota Lucerne adalah sebuah jembatan kuno yang tertutup kayu di Sungai Reuss

Kereta-kereta kabel simpang-siur menaik-turuni bukit-bukit di kota itu dan, kira-kira sejauh 24 km, Gunung Pilatus memamerkan jalan-ialan rel kereta api yang paling terjal di dunia.

Lucerne memiliki beberapa gedung perpustakaan dan museum yang amat bagus, sedangkan pada bulan Agustus dan September, kota ini mengadakan festival musik, dengan mempersembahkan berbagai pergelaran orkestra terkemuka dan pemain tunggal dari seantero dunia.

Di Pegunungan Jura, kira-kira 48 km sebelah barat Lucerne, waktu berjalan dengan santainya. Di kaki pegunungan itu terdapat Danau Neuchatel yang airnya memantul bak mutiara dan sebuah kota dengan nama yang sama di pantai baratnya.

Kota Neuchatel, dengan jumlah penduduk 40.000 jiwa, merupakan sebuah kota damai yang terkenal karena universitas dan kehidupan intelektualnya yang aktif. Kota ini menjadi tempat Laboratorium Riset Pembuatan Jam Swiss dan Observatorium Neuchatel, keduanya merupakan tanda kepeloporan kota ini dalam pembuatan jam. Penduduk kota Neuchatel terkenal dengan semangat khas dan kesopanannya.

Kota utama Swiss lain adalah Winterthur, dekat Zurich, dengan industri kerajinan logamnya yang penting, dan Saint Call, dekat Danau Constance di timurlaut Swiss, yang merupakan pusat tekstil yang terkenal khususnya karena produk rendanya yang halus.

Sejarah Swiss

Seorang humoris Inggris, Sir Max Beerbohm, pernah menulis “Swiss hanya memiliki seorang pahlawan, yaitu William Tell, sedangkan dia ini pun hanya mitos belaka”. Sampai saat ini tak seorang pun tahu apakah pahlawan nasional Swiss itu memang pernah hidup atau tidak (meskipun patungnya tersebar hampir di setiap kota di Swiss). Namun, dia toh merupakan lambang tokoh yang bangga dan cinta kemerdekaan, yang mencerminkan sifat bangsa Swiss.

Swiss Romawi dan Swiss Jerman

Catatan sejarah mengenai Swiss mulai pada abad ke-1 sebelum Masehi, dengan tokoh Julius Caesar. Dalam sebuah plaket di Jenewa saat ini terdapat suatu kutipan dari Buku 1 seri Commentaries (Komentar) tulisan Caesar, yang dengan bangga bercerita tentang kemenangannya atas Allobroges, yang menduduki wilayah Jenewa, dan tentang Helvetii dan Rhaeti, yang tinggal di daerah lingkungan Sungai Rhein, Pegunungan Alpen, dan Pegunungan Jura.

Orang Romawi mengawasi daerah yang kini disebut Swiss selama kira-kira 400 tahun. Hampir selama periode ini, anggota pasukan Romawi dengan aman hidup berdampingan dengan penduduk Keltik daerah itu.

Kubu-kubu lalu didirikan di berbagai tempat di sepanjang Sungai Rhein yang dianggap sebagai perbatasan sebelah utara. Namun, pada penghujung abad ke-5 jalan-jalan militer yang dibuat orang Romawi untuk mempertahankan kekaisaran mereka dipakai oleh bangsa Alemanni dan suku-suku Germanik lain untuk menyerbu wilayah itu dari arah utara.

Pada saat yang bersamaan orang Burgundia dari daerah yang kini dikenal sebagai Prancis mengambil-alih daerah Danau Jenewa. (Karena terjadi dua invasi inilah orang Swiss memakai beberapa bahasa.)

Pada awal abad ke-6, bangsa Frank memukul dari arah timur dan menggulingkan bangsa Alemanni, Burgundia, dan Rhaeti sehingga membuat Swiss menjadi bagian kerajaan Frank. Di bawah Raja Clovis, agama Kristen diperkenalkan ke daerah ini. Pada tahun 843, setelah kira-kira 3 abad bersatu di bawah orang Frank, kerajaan ini dibagi di antara para cucu penguasa besar Charlemagne.

Swiss dipersatukan kembali pada tahun 1032 di bawah Kekaisaran Romawi Suci, yang juga meliputi sebagian besar Eropa tengah dan barat. Namun, persatuan dalam kekaisaran itu tidak memberi jaminan atas konflik-konflik internal sehingga para petani Swiss menjadi terlibat dalam perjuangan melawan para pemilik tanah.

Menjelang akhir abad ke-13, keluarga bangsawan Austria Habsburg menjadi amat berkuasa di daerah ini. Sebuah pusat pergolakan adalah Swiss tengah, sekitar Danau Lucerne.

Swiss Merdeka

Pada tanggal 1 Agustus 1291, setengah menurut sejarah dan setengahnya lagi menurut tradisi, orang dari Uri, Schwyz, dan Unterwalden bertemu di padang penggembalaan Rutli di sebelah atas Danau Lucerne.

Mereka mengadakan upacara sumpah untuk membentuk aliansi abadi untuk saling membantu dan memerangi para penyerbu. Dengan cara ini, mereka membentuk konfederasi Swiss, yang telah berlangsung selama hampir 7 abad.

William Tell

Sebenarnya yang membuat lahirnya cerita tentang William Tell adalah kenyataan dalam pakta Rijtli. Menurut versi yang paling dikenal (yang dipopulerkan oleh seorang dramawan Jerman abad ke-18, Friedrich Schiller), Tell menolak membongkok menghormat sebuah topi yang diletakkan di alun-alun pasar kota Altdorf.

Topi ini milik Gessler, gubernur Habsburg yang membawahi Uri, Schwyz, dan Unterwalden. Tell kemudian dihadapkan ke Gessler dan diharuskan memanah sebuah apel yang diletakkan di atas kepala anaknya.

Sebagai seorang ahli memanah, dia berhasil membelah apel itu dengan anak panah pertama dari dua anak panahnya. Dia mengatakan dengan berani bahwa anak panah yang kedua akan ditujukan kepada Cessler seandainya anaknya terluka oleh panahnya yang pertama.

Gubernur yang geram ini memerintahkan agar Tell dilemparkan ke dalam kerangka besi. Namun, Tell dapat segera melarikan diri dan setelah itu menyerang dan berhasil membunuh Gessler di dekat Kussnacht. Dia lalu menjadi salah seorang pemimpin yang berjuang untuk kemerdekaan.

Lambat laun konfederasi itu menyebar luas. Lebih banyak kota dan kanton (istilah untuk wilayah di Swiss) bergabung. Akan tetapi, aliansi ini terancam dari luar, khususnya dari keluarga Habsburg, dan kemudian disusul dengan perang.

Meskipun jumlah orang Habsburg jauh lebih besar, dalam rentetan perang. Morgarten, Nafels, Sempach, dan Dornach pada abad ke-14 dan ke-15, Konfederasi ini akhirnya mengalahkan Habsburg.

Swiss kemudian membubarkan aliansinya dengan Kekaisaran Romawi Suci. Mereka juga memperoleh reputasi atas keberanian militernya dan tentaranya segera menjadi laris di seluruh Eropa. (Pengawal Swiss yang bertugas di Vatikan sampai saat ini bermula dari periode ini.)

Pada tahun 1515, dalam sebuah pertempuran melawan orang Prancis di Marignano (sekarang Melegnano, Italia), angkatan perang Swiss dihancurkan dan ribuan lainnya hilang. Kekalahan ini membuat Swiss mengadopsi kebijaksanaan untuk tetap netral hingga saat ini.

Reformasi Swiss

Abad ke-16 telah mengajar Swiss pelajaran agama. Di Zurich, Neuchatel, dan Jenewa, orang seperti Huldreich Zwingli, Guillaume Farel, dan John Calvin berkhotbah untuk menyapukan reformasi di kalangan Gereja Katolik Roma atas kepercayaan dasar dan bentuk ibadat.

Dengan meluasnya gerakan reformasi, terjadilah konflik antara kanton orang Katolik Roma dan kanton orang reformasi. Seusai pertempuran Kappel am Albis pada tahun 1531, tempat Zwingli terbunuh dan orang reformasi dikalahkan, muncullah putusan bijak-khas orang Swiss-bahwa setiap kanton boleh memilih agama yang disukainya.

Ada legenda yang mengatakan bahwa koeksistensi damai seperti itu sebenarnya telah dipraktikkan di daerah-daerah pertempuran. Dua kelompok tentara yang saling bermusuhan, yang satu kehabisan roti, satunya kehabisan susu-setuju memasak sup susu bersama-sama. Kelompok tentara Katolik menyediakan susu, yang Protestan menyumbangkan rotinya, dan sup itu kemudian dimasak dan dimakan dengan kebulatan tekad dari satu panci.

Dari tahun 1648, yaitu saat kemerdekaan Swiss dipastikan, sampai akhir abad ke-18, Swiss telah menikmati perdamaian dan kemakmuran. Akan tetapi, walaupun Swiss adalah negara netral, Swiss tidak mampu menghindari Napoleon. ketika dia mulai mengubah wajah Eropa.

Pada tahun 1798 dia mengubah negeri itu ke dalam bentuk republik kesatuan model Prancis, yang berakhir kira-kira 4 tahun kemudian. Pada tahun 1802, dengan ditodong bayonet, dia mempertegas kembali pengawasannya atas Swiss. Di kongres Wina (1815) setelah kekalahan Napoleon yang terakhir, kenetralan Swiss secara resmi diakui sampai saat ini.

Swiss Masa Kini

Dengan kembalinya kedamaian, orang Swiss segera menyadari bahwa sesuatu harus dilakukan atas konstitusi. Di dalam konfederasi, setiap kanton memiliki otonomi daerah.

Tidak ada kekuasaan sentral dalam membuat kebijakan-kebijakan luar atau dalam negeri. Demikian juga, gejala konflik agama muncul menumpuk, dan lalu menyulut perang saudara singkat pada tahun 1845.

Pada tahun 1848, setelah dilakukan referendum, ke-22 kanton yang semula menyusun konfederasi (kanton ke-23 masuk pada tahun 1978) menerima konstitusi baru yang mengubah konfederasi menjadi sebuah negara federal seperti Amerika Serikat.

Swiss modern dengan ibu kota Bern terbentuk, sedangkan kebijakan kenetralannya pun berhasil. Selama Perang Franco-Prusia (1870-1871), Perang Dunia I, dan Perang Dunia II, meskipun dikelilingi oleh berbagai medan tempur, Swiss mampu membentengi perbatasannya, memberi perlindungan kepada para pengungsi, dan tetap netral. Sejarah Swiss yang meliputi lebih dari 150 tahun tersurat seperti secarik dokumen perdamaian.

Pemerintahan Swiss

Menurut sebuah cerita yang sering diceritakan, tak seorang Swiss pun yang tahu siapa presiden negeri itu. Ini bukan karena mereka tidak tertarik akan pemerintahan mereka, melainkan karena cara kerja pemerintahan mereka.

Hal ini dapat dibandingkan dengan sebuah perusahaan yang dikelola bukannya diperintah, sebuah perusahaan tempat setiap warga merupakan pemegang saham.

Ketujuh anggota Dewan Federal memiliki kekuasaan eksekutif dan juga bertindak sebagai kabinet. Setiap menteri bertugas sebagai presiden untuk masa jabatan satu tahun.

Ada sebuah parlemen yang terdiri atas dua bagian-Dewan Federal, yang mencakup Dewan Nasional, yang langsung mewakili rakyat, dan Dewan Negara Bagian, yang mewakili kanton-kanton.

Dasar demokrasi Swiss yang sesungguhnya adalah daerah Swapraja atau pemerintahan lokal, tempat setiap warga negara ikut mencurahkan perhatian secara aktif, mengikuti rapat-rapat dan berpartisipasi dalam membuat keputusan-keputusan yang secara langsung mempengaruhinya.

Di dalam beberapa daerah swapraja, rapat masih dilangsungkan di alun-alun pasar, sedangkan pengambilan suara masih dilakukan dengan cara angkat tangan.

Pada tahun 1971 diterimalah sebuah amandemen konstitusi yang menjamin para wanita Swiss atas haknya untuk memilih dalam pemilihan federal dan pada tahun 1981 dikeluarkan lagi sebuah amandemen yang menjamin persamaan hukum dalam keluarga, pendidikan, dan pekerjaan.

Akan tetapi, di beberapa kanton kaum wanita masih belum dapat memilih berkenaan dengan berbagai masalah daerah dan masalah lokal.

Dua instansi-referendum dan inisiatif-membantu orang Swiss mempengaruhi kebijakan negaranya. Suatu undang-undang yang diadopsi oleh Dewan Federal hanya dapat dipengaruhi jika, selama periode 90 hari, tidak ada petisi yang diajukan untuk melawannya.

Namun, bila sedikitnya 30.000 warga menyetujui petisi untuk referendum, orang itu sendiri yang akan memutuskan apakah akan menerima atau menolak undang-undang tadi.

Sebaliknya, dengan hak inisiatif, masyarakat dengan mengumpulkan paling sedikit 50.000 tanda tangan-dapat mengusulkan sebuah undang-undang . baru atau mengusulkan sebuah permintaan revisi atau penolakan terhadap undang-undang yang lama.

Swiss adalah suatu negara tempat setiap orang yang memenuhi syarat harus bertugas selama setahun dalam dinas tentara meskipun negara ini tidak pernah terlibat dalam perang selama hampir 400 tahun.

Dengan lokasinya di Pegunungan Alpen, kenetralan Swiss tampak seperti landasan bagi keberadaannya. Namun, gunung-gunung yang mengelilingi Swis tak memisahkan negara ini dari bagian dunia yang lain.

Berulangkali negeri ini menawarkan perlindungan dan menyediakan tempat bagi pengungsi-pengungsi yang dijarah oleh peperangan. Negara yang kecil ini telah memberi teladan yang gamblang kepada dunia mengenai kewajaran dan tanggung jawab atas bagaimana hidup bergaul dengan teman dan tetangga dan bagaimana hidup dengan damai.

Diulas oleh:
DOROTHEA SPADA-BALLUFF, Ketua Editor Abitare (Edisi Internasional)
Editor: Sejarah Negara Com

Pos terkait